Temuan 4.000 Kasus Corona Sehari, Wagub DKI: Kasus Tinggi Tapi Masih Dalam Kendali

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui tambahan 4 ribu kasus positif Corona dalam sehari pada Kamis (17/6/2021) terbilang tinggi. Tapi menurutnya segala yang bersangkutan dengan penanganan masih dalam kendali. "Ya kasusnya tinggi, tapi semua masih dalam kendali, dalam kontrol, dalam pengawasan," kata Riza kepada wartawan, Kamis (17/6/2021).

Ia mengatakan tambahan kasus positif yang tinggi per harinya disebabkan jumlah tes PCR yang dilakukan Pemprov DKI juga terbilang tinggi. Bahkan katanya hingga 9 kali lipat dari standar yang diminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kasus tinggi disebabakan karena tes PCR kita tinggi ya sampai 9 kali lipat dari standar yang diminta oleh WHO," ujarnya. Sebagai informasi, pada Kamis (17/6) ditemukan tambahan 4.144 kasus positif di DKI Jakarta. Angka tambahan ini mendekati rekor tertinggi yang pernah didapat Jakarta pada 7 Februari 2021 lalu sebesar 4.213 kasus.

Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 661 (16 persen) dari 4,144 tambahan kasus positif hari ini ternyata anak usia 0 18 tahun. Bahkan 144 diantaranya adalah balita. Berdasarkan catatan data periode 21 Mei 17 Juni 2021, terdapat penularan Covid 19 dari klaster mudik, sebanyak 1.172 klaster dengan total 2.358 kasus positif. Sementara klaster perkantoran juga alami kenaikan cukup tinggi dalam satu pekan terakhir, dari semula 64 kasus kini menjadi 227 temuan kasus positif.

Adapun distribusi temuan 4.144 kasus positif hari ini, tersebar di Kepulauan Seribu 5 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Pusat 490 kasus, Jakarta Selatan 932 kasus, Jakarta Timur 1.370 kasus, dan Jakarta Utara 523 kasus. Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Cengkareng 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus. Jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 458.815 kasus.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 428.487, dan total 7.717 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen. "Angka kesembuhan masih baik ya 93,8 persen, angka kematian 1,7 persen," terang Riza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Menko PMK: Pemerintah Targetkan Membangun 140 Juta SDM Unggul di Usia Produktif
Next post Unggah Video Menyedihkan, Teuku Wisnu Mohon Ampun, Ajak Pengikutnya di Instagram Rajin Sedekah