Mengharu Biru, Hanya 327 Orang Indonesia Bisa Berhaji Tahun ini ke Tanah Suci 

Pada tahun 2021 ini pemerintah Kerajaan Arab Saudi (KSA) mengizinkan sekiranya 60.000 jemaah yang dapat melaksanakan ibadah haji di Baitullah, dimana 327 di antaranya juga ada warga negara Indonesia (WNI). Mereka adalah WNI yang tinggal di Arab Saudi. Tangis dan air mata jemaah dari berbagai dunia menetes saat puncak pelaksanaan ibadah haji di Padang Arafah, Mekkah, Arab Saudi. Termasuk jemaah haji asal Indonesia yang sudah menetap di sana.

Foto foto yang dibagikan BBC, AP dan Reuters terlihat jemaah haji dari seluruh dunia meneteskan air mata saat khusyuk berdoa. Mereka tak kuasa menahan tangis haru menjalankan kewajiban rukun Islam kelima saat pandemi corona masih melanda hampir seluruh belahan dunia. Pelaksanaan ibadah haji tahun ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Jemaah wajib sudah divaksin covid 19. Mereka juga wajib menjaga jarak dan mengenakan masker saat beribadah.

“Ini perasaan yang tak terlukiskan bahwa saya dipilih di antara jutaan orang untuk menghadiri haji. Saya berdoa agar Allah mengakhiri masa masa sulit yang telah dialami seluruh dunia akibat virus corona,” kata Um Ahmed, seorang jemaah Palestina yang tinggal di Kota Riyadh seperti dikutip Reuters, Selasa (20/7/2021). “Doa yang pertama adalah memohon kepada Tuhan untuk mengangkat pandemi ini, kutukan ini, dan kesedihan ini untuk seluruh umat manusia dan untuk umat Islam, sehingga di tahun tahun berikutnya mereka dapat melaksanakan haji dan kembali memenuhi tempat tempat suci ini,” kata Maher Baroody, seorang jemaah asal Suriah sembari meneteskan air mata kepada Reuters. Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengaku mendapatkan jatah kuota untuk berhaji yang diberikan pemerintah Saudi bagi KBRI maupun KJRI. Namun ia enggan menggunakan kesempatan itu.

Sebanyak 231.000 WNI calon jemaah haji dari Indonesia yang batal berangkat haji di penyelenggaraan haji 1442H/2021 ini. Sebagai pelayan bagi jemaah haji, tak elok baginya jika ia turut berhaji sementara banyak calon jemaah haji di tanah air yang telah menunggu lama kesempatan berhaji namun harus kembali tertunda. Dengan pertimbangan tersebut, Dubes RI memilih untuk tidak berhaji dan mengembalikan jatah tersebut pada pemerintah Saudi.

“KBRI dan KJRI juga mendapatkan kuota, saya pribadi juga mendapatkan jatah, tapi saya tidak berangkat haji dengan pertimbangan 231 ribu jemaah haji asal Indonesia tertunda. Sementara posisi saya adalah pelayan jemaah haji asal Indonesia. Jadi kalau yang dilayani tidak ada, tak elok kalau saya menunaikan ibadah haji,” ujarnya. Tahun ini, sebanyak 327 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi mendapatkan kesempatan melaksanakan ibadah haji di Baitullah. Agus Maftuh Abegebriel mengatakan para WNI tersebut merupakan jemaah yang lolos proses seleksi ketat yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.

Di antaranya jemaah harus mendaftar secara online, berusia 18 hingga 60 tahun dan sudah melakukan vaksinasi hingga vaksin kedua. “Prioritas pertama adalah bagi mereka yang belum pernah berhaji, syarat lainnya telah divaksin sebanyak 2 kali dengan Pfizer atau Astra Zeneca,” lanjutnya. Syarat lainnya jemaah harus membayar sebesar 13.930 riyal atau setara dengan Rp 53 juta dan melaksanakan karantina selama 3 hari.

Saat melepas delegasi Haji Indonesia, Dubes RI juga menitip doa untuk kemaslahatan bagi Indonesia. Termasuk doa bagi presiden, wakil presiden dan menteri menterinya hingga bagi rakyat Indonesia agar kuat menghadapi musibah pandemi Covid 19. Tak lupa, ia mengucapkan selamat pada para delegasi haji WNI, karena telah lolos seleksi. Suasana haru biru sempat terasa saat pelepasan. Tidak jarang jemaaah haji yang terharu bahagia bercampur sedih dan memohon doa agar pandemi covid 19 cepat berlalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post RAMALAN ZODIAK Cinta Hari Ini Selasa, 13 Juli 2021: Gemini Emosional, Hubungan Aquarius Baik
Next post Ayahanda Arbani Yasiz Akan Dimakamkan Hari Ini Sesuai Protokol Covid-19